Berdalih sebagai pembina Posyandu Se-Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany ceramahi puluhan ibu-ibu di gedung Gor Kecamatan Pondok Aren.Airin dalam sambutannya mengatakan, Kader posyandu juga perlu perhatikan kesehatannya sendiri, selain memperhatikan kesehatan warga di lingkungannya."Kader posyandu juga perlu perhatikan kesehatannya sendiri, selain memperhatikan kesehatan warga ," kata Airin Kamis siang (14/10/2010) di Pondok Aren.
Namun acara ini tergolong aneh, sebab para kader posiyandu menerima honor Rp500.000 dari Dinas Kesehatan Pemkot Tangsel yang merupakan dana APBD seharusnya dijadwalkan pada bulan Ramadhan melalui kelurahan, namun entah kenapa acara pembagian itu diundur dan diseting untuk "pencitraan Airin"."Saya ngga tau, memang sih seharusnya honor dibagikan pada bulan ramadhan kemarin, tapi ini diundur, mungkin ada nuansa politisnya kali, inikan mau pilkada," kata Nur Aia di lokasi.Dari pantauan Berita8.com dilokasi, acara yang dihadiri oleh PJS Walikota Tangsel, Camat Pondok Aren, dan perangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah tersebut cukup meriah. Sementara itu, Syaid Maliki salah satu warga di Pondok Aren mengatakan acara pembagian honor tersebut diduga ber
nuansa politis. Bahkan ada salah satu bukti yang mengarah pada kampanye terselubung.
"Tadi istri saya ada rekam acara tersebut , kalau dicerna ada nuansa politisnya," ungkapnya saat ditemuai di kantor Kecamatan.Dia juga heran setiap acara Airin para pejabat seolah tunduk padanya, bahkan tak hanya PJS walikota, hampir semua perangkat camat dan lurah turut berduyun-duyun ikutan nimbrung.(Dod/Son)
Pengunggah Arief HMI di Kota Tangerang
Rima Melati, Cinta Ikut Menyembuhkan
BalasHapusBanyak yang mengatakan, kekuatan cinta dapat membuat segala hal menjadi mungkin, termasuk menyembuhkan penyakit. Demikian yang dirasakan Rima Melati ketika berjuang melawan kanker payudara.
Saat divonis mengidap penyakit itu, ia merasa harapan hidupnya sangat kecil. Apalagi ketika penyakit ini sudah mencapai stadium cukup parah dalam waktu singkat, hingga Rima harus menjalani kemoterapi di Belanda pada tahun 1990.
“Ketika itu saya sudah kecil hati, tetapi suami terus memberi semangat kepada saya untuk melawan penyakit ini,” ucap Rima, yang menikahi Frans Tumbuan pada tahun 1973.
Tidak hanya lewat kata-kata, rasa cinta Frans kepada sang istri juga diwujudkan melalui perbuatan. “Meski hanya perbuatan kecil seperti menyisir rambut yang rontok akibat kemoterapi dan membacakan buku, itu sangat berarti. Banyak orang menyerah ketika orang yang dicintainya divonis kanker. Untung itu tidak terjadi pada Frans, ia selalu menemani saya,” papar wanita kelahiran 22 Agustus 1939 ini.
Selain suami, anak-anak dan keluarga juga tak bosan mendorong Rima untuk bangkit, hingga timbul semangat dalam dirinya untuk survive dan sembuh. “Perhatian mereka menjadi obat paling mujarab bagi saya. Ada semacam kekuatan yang dapat menyembuhkan di luar obat medis.
Jadi benar kalau dibilang kekuatan cinta dapat menyembuhkan. Cinta dapat membuat seseorang menjadi kuat di kala menghadapi kritis,” sebutnya.
Kini, setelah sembuh dari kanker payudara, pemilik nama asli Marjolien Tambajong ini mengaku ikatan antara dirinya, suami, dan keluarganya bertambah erat. Ia telah membuktikan, kekuatan cinta memang menyembuhkan.
Source: Gaya Hidup Sehat
http://m.kompas.com/xl/read/data/2008.02.14.01265269